Cover

Pernah nggak kita merasa jengkel dengan jaringan internet ketika berada pada sebuah daerah pelosok? Ini pernah saya rasakan ketika menjadi enumerator survey di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, tahun 2013 lalu. Mau tethering dari HP tapi jaringan hanya Edge, sedangkan file yang harus dikirimkan berukuran besar. Sekadar membuka Google saja perlu waktu, apalagi harus membuka portal perusahaan untuk mengupload pekerjaan. Ingin mencari warnet, namun warnet terdekat berada di kecamatan sebelah dengan waktu tempuh lumayan jauh, sekitar 50-60 menit.

Lokasi survey saya di Bolaang Mongondow

Pada saat itu, infrastruktur jaringan komunikasi di bumi Sulawesi masih belum semasif sekarang. Jangankan berinternet via kabel yang memang repot instalasinya, via jaringan ponsel yang nirkabel saja kualitasnya masih sangat buruk. Posisi tower BTS terbatas pada daerah pusat pelayanan pemerintah saja. Masyarakat pun belum tergantung dengan smartphone dan sosial media, jadi kebutuhan akan internet masih rendah kala itu. Mungkin saat ini infrastruktur jaringan komunikasi sudah lebih baik, tetapi saya yakin masih banyak daerah disana yang belum tersentuh internet dikarenakan faktor geografis yang sangat luas dan berbukit-bukit. Infografis di bawah ini akan menjelaskan bagaimana kendala yang dihadapi oleh penyedia infrastruktur komunikasi kabel dan nirkabel.

Infografis kendala penyedia infrastruktur komunikasi
 
Namun perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat kebutuhan akan internet semakin tinggi. Sekarang kita lihat, berbagai kegiatan mulai dari institusi pemerintah hingga swasta pun mulai mengalihkan kegiatan dan pelayanannya ke platform online, mulai dari mengurus perbankan, pengadaan barang, mengurus perkuliahan, ujian nasional, hingga melamar pekerjaan. Belum lagi berurusan dengan eksistensi di sosial media, juga belajar keterampilan baru via Youtube, semuanya butuh dukungan koneksi internet. Hal ini tidak menjadi masalah bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah yang memiliki infrastruktur jaringan komunikasi yang baik, sedangkan yang lain?

Dilatarbelakangi oleh hal tersebut, UBIQU dari PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) hadir sebagai solusi permasalahan internet di daerah yang minim sinyal. UBIQU menawarkan sebuah alternatif berinternet dengan lancar melalui layanan internet satelit broadband yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia tanpa dibatasi kondisi geografis. Itu artinya, kita bisa berinternet dengan lancar mulai dari daerah pegunungan hingga di daerah kepulauan dengan bantuan satelit yang berada kurang lebih 35.400km di atas langit. Hmm, bagaimana caranya? Lihat ilustrasinya dibawah.

Ilustrasi browsing (request data) menggunakan internet satelit UBIQU


Lalu, apa saja keuntungan berlangganan internet via satelit broadband UBIQU? Yuk mari kita simak.

 1. Jangkauan Coverage dan Kecepatan


Coverage area UBIQU


Keuntungan berinternet via satelit adalah coverage yang luas. Teman-teman dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas hingga ke Rote, akan terlayanani dengan baik oleh UBIQU. Mulai dari puncak gunung, hingga pulau terpencil sekalipun (asal ada sumber listrik), teman-teman tetap bisa mengakses internet dengan syarat antena UBIQU yang berada di lokasi pelanggan tidak terhalang apapun dengan langit.

Dengan teknologi VSAT yang diadopsi oleh UBIQU, pelanggan dapat mendownload dengan kecepatan hingga 10Mbps dan kecepatan upload hingga 1Mbps. Dengan kecepatan seperti itu teman-teman sudah cukup untuk sekadar ber-Youtube ria tanpa perlu menunggu buffer.

2. Dedikasi Support dan Profesionalitas


Tentu teman-teman disini tidak ada yang mau berlangganan dengan provider internet yang pelayanannya ala kadarnya. Apabila ada masalah, provider menjadi slow response dan masalah tidak terselesaikan berminggu-minggu. Menyebalkan, bukan? Namun itu tidak berlaku di UBIQU. PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) selaku perusahaan yang menaunginya memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun di industri satelit domestik. Jaminan pengetahuan troubleshooting terkait satelit dipastikan sangat mumpuni. Support dan monitor jaringan pun diberikan dengan profesional 24jam setiap hari demi memerdekakan internet hingga pelosok negeri.

Izin lisensi UBIQU pun lengkap, mulai dari ISP, JART UP, hingga NAP. Dan juga, bulan Februari 2019 lalu PSN berhasil mengorbitkan Satelit Nusantara Satu dibantu oleh roket Space X Falcon , ini menjadi satelit Broadband Indonesia pertama dengan teknologi High Throughput Sattelite (HTS). Pencapaian ini membuat Presiden Jokowi bangga, melalui akun twitternya beliau mengapresiasi kinerja PSN untuk meningkatkan pelayanan internet di setiap jengkal wilayah Indonesia.

Screenshot apresiasi Presiden Jokowi

 3. Bisnis Baru 


Bisnis wireless acess point

Bagi teman-teman yang berdomisili di daerah dengan infrastruktur komunikasi minim, berlangganan UBIQU juga bisa menjadi potensi bisnis baru yang realistis untuk diterapkan. UBIQU menawarkan program yang bernama UBIQU SINYALKU yang detailnya bisa teman-teman cek disini. Jadikan rumah Anda menjadi wireless access point, lalu tawarkan fasilitas internet wifi ke tetangga maupun orang-orang sekitar. Hari gini siapa sih yang tidak mau berinternet?


Satu hal yang pasti, membangun infrastruktur komunikasi dengan kabel maupun tower BTS di seluruh wilayah Indonesia yang luas ini pasti membutuhkan investasi yang sangat besar dan waktu yang panjang. Namun demi mengejar ketertinggalan dengan bangsa lain, penerapan layanan internet satelit broadband seperti UBIQU menjadi solusi yang dapat diandalkan. Dengan UBIQU, masyarakat Indonesia di daerah minim sinyal akan mampu menjebol dunia informasi untuk mengejar ketertinggalan pengetahuan mereka dan secara perlahan akan meningkatkan kualitas kehidupannya.